Menyapa Keindahan Gunung Argopuro


Gunung Argopuro adalah gunung yang terletak di probolinggo dan situbondo jawa timur. Argopuro yang terletak diantara gunung semeru dan gunung raung ini memiliki ketinggian 3088 mdpl. Gunung ini mempunyai beberapa puncak yaitu puncak argopuro, puncak rengganis dan puncak arca. Untuk mendaki gunung argopuro ini bisa melewati jalur bremi dan jalur baderan. Kalo aku si lebih suka naik lewat jalur baderan turun lewat jalur bremi jadi merasakan dua jalur sekaligus dan terasa gregetnya :D . Dinamai Puncak Rengganis karena menurut sejarah lokal di puncak tersebut bersemayam dewi rengganis untuk cerita lebih lengkapnya monggo kesini.

Baca Juga : Pendakian Gunung Sumbing Via jalur lama kledung

Perjalanan pertama yaitu :

Surabaya - Besuki

Untuk menuju Gunung Argopuro pertama-tama kita menuju terminal bungurasih atau terminal purabaya di terminal ini kita mencari bus jurusan surabaya - banyuwangi/bondowoso. biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan ini sebesar Rp 28.ooo,- terhitung pada tanggal 05 september 2014 . Lama perjalanan ini kurang lebih 4 jam kalau aku sendiri waktu itu berangkat jam 23.00 dan sampai di besuki jam tiga. Pada saat itu aku bersama 3 temanku Rois, Pikri dan Bogel nggembel di alun alun kota untuk menghindari tukang ojek yang suka tipu tipu. Sampai akhirnya sholat subuh di deket alun alun dan bertanya kepada warga sana tentang angkot dari besuki ke baderan. Setelah itu kami menuju tempat angkot yang limited edition itu. Angkot ini hanya beroperasi sehari sekali yaitu pada jam 6 pagi.

Besuki - Baderan

Dengan menggunakan angkot yang limited edition itu kami berangkat menuju baderan. Untuk naik angkot ini kami mengeluarkan uang 15.000 per orang. Perjalanan naik turun dengan udara pegunungan yang dingin membuat kami terlelap (padahal aku saja yang terlelap). satu setengah jam pun berlalu akhirnya kami sampai pada pos perijinan baderan. Sampai di pos perijinan kami ngobrol kesana kemari sama bapak PolHut nya. Untuk biaya masuknya Rp 30.000,- pada hari libur dan Rp 20.000 pada hari kerja tarif masuk gunung argopuro ini dihitung per orang perhari (tarif update Desember 2014). Biaya masuk ini mahal karena gunung argopuro ini termasuk suaka marga satwa lain halnya dengan gunung gunung yang lain.

Baderan - KM 2

Dari baderan menuju KM 2 jalur merupakan jalan berbatu yang menyusuri kebun tembakau dan jagung. Perjalanan ini adalah perjalanan menyusuri lereng bukit yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.

KM 2 - KM 4,2

KM 2 ditandai dengan masuknya kawaasan hutan yang pohonnya jarang dari sini trek nya mulai menanjak tetapi masih belum seberapa jadi teko rileks aja :D. Setelah anda menemukan mata air 1 berarti anda telah mencapai KM 4,2 atau disebut dengan pos 1. Disana anda bisa melakukan camp.

KM 4,2 - KM 8


Baca Juga : Perjalanan Ranu Kumbolo Menuju Kalimati

Selanjutnya adalah perjalanan menyusuri hutan yang semakin lebat dengan trek naik turun bukit yang membuat putus asa. Dalam jalur ini harus hati hati jika dilakukan pada malam hari karena jalur ini adalah menyusuri jurang yang sangat dalam. Jika sudah menemukan sungai kering yang kalau musim hujan ada airnya berarti anda sudah mencapai KM 7 . Bersyukurlah jika sudah mencapai situ karena perjalanan akan semakin membuat putus asa :p

KM 8 - KM 16

Pada KM 8 ini ditandai dengan adanya padang rumput yang luas dengan rumput gimbalnya. Pada perjalanan ini hanya padang rumput dan terkadang masuk hutan. Jalurnya kebanyakan datar jadi bisa gas pool pada jalur ini. KM 16 ditandai dengan adanya sungai yang jernih dan lapangan luas bekas landasan pesawat terbang pada jaman penjajahan belanda dulu. Di tempat ini anda bisa berkemah. Konon pendaki yang menginap di tempat ini sering mendengar jeritan jeritan kesakitan para pekerja rodi jaman dahulu. Karena di tempat itulah banyak pekerja yang disiksa dan dikubur dalam parit parit yang mereka gali sendiri. Jika anda beruntung anda juga akan menemukan kebun tulip yang dijaga oleh roh roh tentara belanda. kalo aku si kurang beruntung karena tak menemukan semua itu dan aku juga tak berkemah di cikasur melainkan lanjut menuju cisentor.

KM 16 - KM 18

Jalur ini landai dengan kawasan padang rumput di kiri kanan jalan. Pada saat musim kemarau rumput rumput ini sangatlah kering sehingga mudah terbakar jadi berhati hatilah dalam membuat api di sekitar sini. Dan juga panas terik yang amat sangat di padang rumput gimbal ini.

KM 18 - KM 20

Jika anda sudah memasuki kawasan hutan sisa kebakaran dan padang edelweis berarti anda berada di KM 18 - KM 20. Di sini jalanan mulai naik turun bukit tapi tak begitu curam hanya saja melelahkan karena telah berjalan berkilo-kilo jauhnya.

KM 20 - Cisentor

Kawasan hutan lebat dengan tepian jurang dalam menghiasi pada perjalanan ini. Dengan banyaknya pohon tumbang dan tanah yang longsor mengharuskan kita berjalan dengan ekstra hati-hati ditambah lagi kami melakukannya pada malam hari. Jalur ini kurang lebih memakan waktu 30 menit hingga akhirnya anda akan menemukan sungai yang airnya melimpah dan terdapat tempat berkemah. Tempat ini dinamakan dengan Cisentor yang mana pertemuan jalur dari bremi, baderan dan puncak gunung argopuro. Di tempat ini kami mendirikan tenda dan menghabiskan malam dengan bercengkerama udara dingin.

Cisentor - Rawa Embik

Dari cisentor belok ke kanan karena kalo lurus itu adalah jalur menuju bremi. Pada jalur ini kita akan disuguhkan dengan padang rumput, padang edelweis dan pepohonan yang tak terlalu lebat. Dari cisentor menuju rawa embik kalo masih kuat saya sarankan bawa cariernya jika udah tak kuat ditinggal aja tak apa. Karena pada saat itu kami sudah tak kuat dan tak ada hasrat tuk menuju puncak kecuali si empikkri maka kami naik tak membawa carrier dan hanya membawa 3 botol besar air.

Rawa Embik - Puncak

Dari rawa embik ambil jalur yang ke keri kemudian menyusuri lereng gunung yang rawan longsor dan pohon tumbang. Perjalanan ini benar benar memutari bukit karena tak langsung mengerah ke puncak. Setelah mencapai padang rumput kurang lebih dua jam perjalanan ada tiga persimpangan yang masing masing menuju ke puncak argopuro, puncak rengganis, puncak arco pada saat itu aku memilih ke puncak argopuro karena si empik sudah duluan melangkahkan kaki ke puncak tersebut.

Setelah sampe puncak Argopuro pada pukul 13.00 kami turun menuju Danau taman hidup pukul 22.30 dan ngecamp disana. Pagi harinya kami turun menuju bremi hingga pada pukul 13.00 kami bisa mencapai bremi dan langsung menuju warung untuk makan haha. Di bremi bus menuju kota (purbolinggo) hanya 3 kali yaitu pagi siang dan sore akhirnya kami ikut bus sore yaitu pada pukul 15.00 dengan tarif Rp 15.000,-.

Disclaimer !

Teks di atas adalah postingan sharing semata. Seluruh media yang tersedia di Cah Bantul ini hanyalah untuk berbagi wawasan dan info update terkini. Apabila ada kesamaan nama, alamat atau juga hal lain dalam postingan harap dimaklumi menimbang informasi digital adalah bentuk sosial media yang menjadi konsumsi publik, bukan sebagai hak milik.

Berlangganan Update via Email:

0 Response to "Menyapa Keindahan Gunung Argopuro"

Post a Comment