Dipecat Jadi Anak

Saat di Mu'allimin liburan semester menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu karena pada saat itu kita bisa pulang kampung tuk melepas rindu kepada keluarga. Aku yang masih baru masuk mu'allimin tentu saja sangat senang dengan liburan ini karena aku sendiri nggak betah hidup di asrama yang seperti penjara itu. Aku seringkali menangis diam diam karena homesick melandaku. Sebelum liburan semester saat kelas 1 aku dengan Taufiqurrahman El Hadi alias sipit pernah mengutarakan untuk keluar atau pindah sekolah dari mu'allimin. Maklum masih awal awal di asrama banyak "santri" yang merasakan hal tersebut biasalah masih ababil :p .

Pada saat liburan semester selesai tiba saatnya untuk kembali ke asrama akupun mengutarakan keinginanku untuk pindah sekolah kepada orang tuaku sambil menangis. Aku tak mau tuk kembali lagi ke asrama. Mamakku pun merayuku untuk bertahan tiga tahun saja tak apa setelah itu SMA nya boleh pindah. Akupun tak mau tawaran itu karena memang aku merasa benar benar tak betah tuk tinggal di asrama :'( . Bapakkupun turun tangan dengan berkata "karepmu le nek arep metu, ngarito wae aku wegah dadi wong tuomu". Wah jleb banget itu kata-kata dari bapakku. Akhirnya pada hari sabtu aku kembali ke mu'allimin kemudian aku menghadap wali kelasku ( 1A ) ustadz Imam. Beliau menasehatiku lama banget dengan penutup nasehat aku disuruh sholat istikhoroh sebelum memutuskan untuk pindah sekolah. Tak luput juga Musrifku ustadz ali turut menasehatiku untuk tidak keluar dari mu'allimin.

ust. Ali Akbar

Haripun silih berganti akupun menjadi nyaman menjalani hidup di asrama dengan segala suka dukanya. Akupun menjadi jarang pulang dikala week end (jum'at) padahal rumahku hanya 45 menit lamanya jika ditempuh dengan menggunakan kecepatan 50 km/h. Hingga akhirnya akupun malah bertahan di Mu'allimin selama enam tahun :D . Ya walaupun mungkin bisa dibilang aku ini produk gagal dari mu'allimin tapi aku BANGGA pernah mengenyam pendidikan di MU'ALLIMIN.

muin 84

Disclaimer !

Teks di atas adalah postingan sharing semata. Seluruh media yang tersedia di Cah Bantul ini hanyalah untuk berbagi wawasan dan info update terkini. Apabila ada kesamaan nama, alamat atau juga hal lain dalam postingan harap dimaklumi menimbang informasi digital adalah bentuk sosial media yang menjadi konsumsi publik, bukan sebagai hak milik.

Berlangganan Update via Email:

0 Response to "Dipecat Jadi Anak"

Post a Comment