Mengarungi Keindahan Umbul Ponggok

Tanggal 19 Januari 2017 yang bertepatan pada hari kamis aku bersama Futhon berkunjung ke umbul ponggok ini. Dengan rencana untuk menginstall software di tempatnya gentong (Fajar K) kita mampir ke umbul ponggok dulu. Perjalanan dari Jogja menuju umbul ponggok ini memakan waktu 1,5 jam dengan menggunakan motor. Untuk detail lokasinya bisa anda lihat pada link berikut https://goo.gl/maps/PDJNKNW8nv42

Setelah sampe di umbul ponggok pada pukul 10:00 cuacapun menjadi mendung dan  hujan gerimis. Cuaca ang sangat nyaman untuk berenang di kolam mata air umbul ponggok ini. Aku dan Futhon masuk ke tempat ini dengan membayar Rp 15.000,- per orang. Selain mendapatkan tiket masuk kita mendapatkan kripik nila pada saat itu. Selang beberapa menit si gentong dan istrinya datang akhirnya aku, Futhon dan gentong langsung cuz berenang. Istrinya gentong (Tera) tidak ikut renang karena sedang hamil beberapa bulan dan duduk dipinggir kolam menunggui barang.

Setelah berenang kitapun terbesit keinginan untuk foto-foto karena ada spot motor dan kursi yang berada di bawah kolam. Akhirnya aku beli waterprof untuk HP dan bereksperimen foto-foto di tempat tersebut. Setelah kita pergi dari spot tersebut ternyata properti tadi diangkat ke atas. Ternyata untuk menggunakan properti tersebut seharusnya sewa dan kita telah menggunakan properti tersebut ang telah disewa oleh orang lain wkwkwk. Berikut ini adalah hasil eksperimen jepret-jepret di bawah airnya.

foto bawah air umbul ponggok
aku bersama futhon menjajah properti orang lain

Umbul ponggok klaten
ini juga properti milik orang lain
Futhon alay

Umbul ponggok klaten


Disclaimer !

Teks di atas adalah postingan sharing semata. Seluruh media yang tersedia di Cah Bantul ini hanyalah untuk berbagi wawasan dan info update terkini. Apabila ada kesamaan nama, alamat atau juga hal lain dalam postingan harap dimaklumi menimbang informasi digital adalah bentuk sosial media yang menjadi konsumsi publik, bukan sebagai hak milik.

Berlangganan Update via Email:

3 Responses to "Mengarungi Keindahan Umbul Ponggok"