Pengaruh Ketinggian pada Tubuh
Ketinggian suatu tempat akan mempengaruhi kondisi tubuh. Dengan perbedaan suhu, tekanan dan jumlah oksigen memaksa tubuh untuk melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya. Pengetahuan ini perlu diketahui sebelum anda melakukan aktivitas yang berhubungan dengan ketinggian seperti mendaki gunung. Pada Al Qur'an telah dijelaskan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin sulit kita bernafas.
Baca juga : Wisata Pulau Sempu Malang
seperti yang telah termaktub pada surat al an'am ayat 125 yang artinya "Barang siapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barang siapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman" (Al-An’am [6]: 125)
Keadaan ini bisa dijelaskan berdasarkan reaksi kimia (pelajaran favotitku dulu ini hha) sebagai berikut :
Hb(aq) + O2 (aq) <--> HbO2(aq)
HbO2 merupakan oksihemoglobin yang berperan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pada ketinggian tekanan parsial gas oksigen akan menurun sehingga berdasarkan azaz Le-Chatelier maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri yang mengakibatkan kadar HBO2. Dengan berkurangnya HBO2 maka suplai oksigen ke seluruh tubuh akan berkurang yang mengakibatkan rasa mual dan pusing serta perasaan tidak nyaman pada tubuh.
Pada kondisi tersebut tubuh akan beradaptasi dengan memproduksi hemoglobin sebanyak-banyaknya yang akan menggeser reaksi kesetimbangan tersebut ke kanan sehungga HBO2 akan kembali seperti semula. Proses ini membutuhkan waktu antara 2 - 3 minggu. Maka tak heran jika orang pengunungan kadar hemoglobinnya lebih banyak daripada orang di dataran rendah.
Level ketinggian dan pengaruhnya
ketinggian 1200 mdpl
Pada ketinggian ini mempunyai tekanan udara sekitar 12 Psi sehingga orang dapat melakukan segala aktifitas pada ketinggian ini.
ketinggian 1200 - 2000 mdpl
Orang biasa akan mulai merasakan sesak nafas pada ketinggian ini terutama orang yang jarang berpergian ke daerah tinggi. Terlebih orang yang mempunyai masalah cardiopulmary akan mengalami masalah serius pada ketinggian ini karena pada ketinggian ini kadar oksigen mulai menipis.
ketinggian 2000 - 3400 mdpl
Atmosfer pada ketinggian ini hanya setengahnya atmosfer pada ketinggian 1200 mdpl. Dengan ketinggian ini beberapa orang bisa mengalami AMS (Acute Mountain Sickness). Bernafas akan terasa semakin sulit pada ketinggian ini jadi alangkah baiknya membawa tabung oksigen jika akan menuju tempat yang berketinggian 2000 - 3400 mdpl.
ketinggian 3400 - 4700 mdpl
Pada ketinggian ini selain resiko AMS rawan juga terkena resiko HAPE (High Altitude Pulmonary Edema) sehingga harus ekstra hati-hati pada ketinggian ini.
ketinggian 4700 - 6000 mdpl
Atmosfer pada ketinggian ini sudah mencapai 40% nya dari atmosfer pada ketinggian 1200 mdpl. Tekanan udara bisa mencapai 10 Psi yang akan menyebabkan AMS, HAPE dan HACE (High Altitude Cerebral Edema) pada ketinggian ini. Hanya pendaki ekstrim dan sudah terlatih yang dapat bertahan pada ketinggian ini.
ketinggian di atas 6000 mdpl
Ketinggian ini merupakan zona kematian karena tekanan udara merosot mencapai 7 Psi. Hanya orang yang sudah sangat berpengalaman yang dapat survive pada ketinggian ini.
Dengan mengetahui pengaruh ketinggian terhadap tubuh kita dapat mempersiapkan segala sesuatunya sebelum berpergian menuju tempat-tempat pada ketinggian tersebut.
Disclaimer !
Teks Pengaruh Ketinggian pada Tubuh di atas adalah postingan sharing semata. Seluruh media yang tersedia di Cah Bantul ini hanyalah untuk berbagi wawasan dan info update terkini. Apabila ada kesamaan nama, alamat atau juga hal lain dalam postingan harap dimaklumi menimbang informasi digital adalah bentuk sosial media yang menjadi konsumsi publik, bukan sebagai hak milik.
Wah artikelnya bagus nih gan :D
ReplyDeleteNice post :D
wah ana jarang banget naik gunung, wah bisa-bisa pengaruh nya besar ke saya :D benar gak mas ?? mohon pencerahan
ReplyDeleteAne nggak kuat dingin gan kalo naek gunung . .?? Naek bis aja mabuk . . -_-
ReplyDeletemakasih mas andree :-) .
ReplyDeletemas sayap belum tentu juga itu mas kalo fisiknya bagus tak begitu besar kok pengaruhnya . pertama saya naik gunung juga gak terlalu kok pengaruhnya tapi ada juga temanku yang susah nafas waktu di ketinggian .
mas azka : pake jaket dong biar gak dingin hhe . wah sama saya juga mabuk kalo naik bus hhe
mantap nyak :)
ReplyDeletewkwkwk okok jiz .
ReplyDeletesuwun jiz :-)