Pertemuanku dengan Fardan S.W

Pertemuanku dengan Fardan S.W

otodidak,kreatif learning
Setelah lulus SDN Asy-Syifa aku disuruh ayahku mendaftar di Mu'allimin yang terletak di kota jogja. Selama hidupku baru pertama kali mendengar sekolah yang bernama Mu'allimin. Padahal dalam hati kecilku ingin sekali rasanya melanjutkan sekolah di SMPN 9 Yogyakarta eh gak taunya disuruh daftar di sekolah yang gak terkenal itu. Karena aku anak penurut (ceile) ya hanya bisa sami'na wa atho'na saja pada orang tua.

Tiba saatnya hari dimana ujian masuk Mu'allimin dilaksanakan. Aku dianter ayah ke Mu'allimin untuk mengikuti tes masuk. Saya yang mendapatkan no peserta 94 berada di ruangan kedua. Sesampainya di sana aku banyak diamnya karena aku tipe orang yang agak susah bergaul. Akupun agak bingung juga kenapa peserta tes masuk kok cowok semua -_- mana ada yang rambutnya disemir merah pula. Tak lama kemudian aku baru sadar ternyata ini sekolah berasrama untuk cowok-cowok. Aku tersadar dari lamunanku karena teman satu bangkuku dengan sok akrabnya bilang eh namamu mirip ama dia (fardan S.W) lho. Fardan S.W pun mengajak berkenalan aku tapi tak banyak kata yang terucap antara kita karena aku yang nggak bisa berkomunikasi dan lagi dalam keadaan galau.

Tak lama kemudian tes dimulai. Setelah soal-soal dibagikan aku tercengang soal macam apa ini kok isinya gambar-gambar gak jelas mana ndak ada pertanyaanya pula. Dan akupun baru tau kalau itu namanya soal psikotes. akupun hanya menjawab soal-soal yang logika matematika untuk soal gambar-gambar gak jelas aku hanya silang gembira. hha. Aku melihat sekitar ternyata peserta tes dengan tenangnya mengerjakan soal-soal tersebut sedangkan aku harus memutar otak sampai pusing tujuh keliling untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Setelah pengerjaan soal berakhir akupun keluar dan duduk-duduk sendirian menunggu ayahku mejemput. Tak sedikit yang mengajakku berkenalan akan tetapi aku tak ingat nama-nama mereka yang kuingat hanya wajahnya saja. Aku melihat banyak yang sudah mulai akrab bermain-main bercanda tawa berlari-larian sedangkan aku hanya duduk termenung menunggu ayahku. Dalam hatipun aku berdoa supaya tidak diterima di sekolah ini karena aku belum siap untuk meninggalkan rumah dan agak susah beradaptasi.

untuk cerita selanjutnya klik di sini

Disclaimer !

Teks di atas adalah postingan sharing semata. Seluruh media yang tersedia di Cah Bantul ini hanyalah untuk berbagi wawasan dan info update terkini. Apabila ada kesamaan nama, alamat atau juga hal lain dalam postingan harap dimaklumi menimbang informasi digital adalah bentuk sosial media yang menjadi konsumsi publik, bukan sebagai hak milik.

Berlangganan Update via Email:

0 Response to "Pertemuanku dengan Fardan S.W"

Post a Comment